Rabu, 02 Agustus 2017

Contoh Kelebihan dan Kekurangan Jenis Kayu Bahan Furniture

Manusia telah lama mengenal kayu sebagai materi membuat furniture. Dulu, kalau ada yang hendak membeli furniture, yang ditanyakan pembeli yaitu "Kayu apa? Jati, sono keling, mahoni, mindi, kamper, merbau, sungkai, atau kayu kelapa?" Maksudnya di sini yaitu kayu alami. Semakin lama produksi kayu alami semakin berkurang dan tidak dapat mengimbangi kebutuhan furniture. Untuk mengatasi hal itu, teknologi pengolahan kayu terus dikembangkan. Kini pada dasarnya jenis kayu materi furniture terdiri dari dua besaran, kayu solid dan kayu olahan. 

Kelebihan dan Kekurangan Kayu Solid

Yang dimaksud dengan kayu solid yaitu kayu alami yang kita sebut di atas, tanpa diolah atau dicampuri materi lain. Kata solid (padat) digunakan mengacu pada struktur kayunya yang tidak berongga. Bahan jenis ini untuk sekarang dipandang sebagai yang paling berpengaruh dan tahan lama. Selain itu, tampilan furniture dengan materi ini terlihat langsung dengan corak serat kayunya yang natural. 

Kayu solid vs olahan
Kayu solid vs olahan
Sayangnya, untuk menerima materi kayu solid yang berkualitas memakan waktu lama, dan untuk menerima papan kayu solid yang lebar, diharapkan pohon yang besar yang proses tanamnya memerlukan waktu bertahun-tahun. Ketika sudah jadi dan dilakukan pemotongan, kita perlu waktu lagi melaksanakan pengeringan alasannya yaitu sifat muai susut kayu solid. Pengeringan yang tidak tidak tepat membuat kayu mampu meliuk atau melengkung sehingga merusak bangunan.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan harga furniture dari materi jenis ini menjadi sangat mahal.

Kelebihan dan Kekurangan Kayu Olahan

Dengan teknologi pengolahan kayu yang semakin canggih, kita mulai beralih ke materi kayu olahan atau buatan, yang meliputi produk kayu yang diproduksi dengan menyatukan helaian, partikel, fiber, vinir (veneer), atau papan dengan pengeleman atau teknik penyatuan yang lain. Kualitas kayu olahan pun kini tidak kalah dengan kayu solid.


Karena buatan manusia, kayu olahan dapat dengan mudah diubahsuaikan dengan kebutuhan Rancangan Furniture, baik ketebalan, ukuran lebar maupun panjang, kualitas, serta ketahanan terhadap zat tertentu. Kini kita dengan mudah menerima papan kayu olahan berukuran lebar, hal yang rasanya susah didapatkan lagi dari kayu alami. Semakin lama kualitas kayu olahan juga semakin kuat. Hal itu membuat kayu olahan sangat ideal untuk konstruksi apapun, tidak hanya untuk peralatan rumah tangga, tetapi juga untuk keperluan industri.


Kayu olahan mampu didesain dan dibuat setara dengan kekuatan dan kekakuan kayu alami. Daya susut dan muai kayu olahan sangat stabil, sehingga menyampaikan kekuatan struktural yang lebih baik daripada kayu solid. Kayu olahan jenis glulam lebih indah dibandingkan dengan kayu solid dengan ukuran yang sama, bahkan disebut mampu lebih baik daripada baja. 

Kayu olahan mudah dikerjakan dengan menggunakan peralatan kayu biasa, juga dengan skill dasar pertukangan. Kayu olahan dapat dipotong, dibor, dilem, dibaut, atau dikaitkan, dan terutama dapat dilengkungkan tanpa harus kehilangan kekuatannya.

Tekstur kayu olahan tentunya lebih sempurna, mulai tekstur alami halus sampai  yang kasar, alasannya yaitu dapat diciptakan sesuai dengan kebutuhan melalui finishing cat, pernis, atau pewarna lain.

Kekurangan Kayu Olahan

  • Beberapa jenis kayu olahan lebih mudah terbakar daripada kayu solid
  • Beberapa jenis kayu olahan rentan terhadap kelembaban dan air sehingga tidak cocok sebagai outdoor
  • Beberapa materi perekat kayu memiliki kandungan zat beracun yang berisiko pada pengerjaannya

Artikel Terkait

Contoh Kelebihan dan Kekurangan Jenis Kayu Bahan Furniture
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email